Sedekah Bumi Blok Karang Gaga   Bendungan JATIPARI Dusun IV Desa Guwa Kidul: Wujud Syukur Lewat Pagelaran Wayang Golek dari Kerta Sura

Guwa Kidul, Kaliwedi – Kabupaten Cirebon.

Suasana penuh kebersamaan dan rasa syukur mewarnai pelaksanaan SEDEKAH BUMI di Blok Karang Gaga Bendungan,tempatnya di BENDUNGAN JATIPARI Dusun IV Desa Guwa Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. Tradisi tahunan ini digelar sebagai ungkapan rasa terima kasih masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan hasil bumi yang melimpah.

Kegiatan berlangsung meriah dan sakral, dihadiri oleh masyarakat setempat, tokoh agama, perangkat desa, serta tamu undangan dari berbagai dusun sekitar. Acara dimulai dengan doa bersama dan tumpengan, di mana masyarakat berkumpul membawa hasil bumi seperti padi, sayuran, buah-buahan, dan lauk-pauk sebagai simbol rasa syukur atas keberkahan alam yang diberikan.

Puncak acara berlangsung pada malam harinya dengan pagelaran Wayang Golek oleh Grup Kerta Sura, yang menampilkan lakon sarat makna kehidupan dan kebijaksanaan. Pertunjukan wayang ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi media pelestarian budaya tradisional yang telah mengakar kuat di masyarakat Cirebon dan Jawa Barat pada umumnya.

Kepala Desa Guwa Kidul Mama Kuwu SUPANDI dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kekompakan warga blok karang gaga tersebut.

> “Sedekah bumi bukan sekadar tradisi, tapi juga bentuk doa dan rasa syukur kita bersama. Semoga dengan kegiatan seperti ini, masyarakat semakin rukun, rezeki melimpah, dan lingkungan kita selalu diberkahi,” ujarnya.

Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi wadah memperkuat nilai gotong royong dan kebersamaan antarwarga. Anak-anak, pemuda, hingga orang tua terlibat aktif dalam mempersiapkan seluruh rangkaian acara — mulai dari pembersihan lingkungan, menghias tempat acara, hingga penyambutan tamu.

Dengan pagelaran Wayang Golek Kerta Sura sebagai penutup, malam sedekah bumi di Blok Karang Gaga berlangsung penuh makna. Sorak gembira warga menjadi bukti bahwa tradisi leluhur ini masih hidup dan akan terus dilestarikan untuk generasi mendatang.